+6283833038930
akademik-tu.fst@uia.ac.id
Bergabung Dengan FST

Sekilas Program Studi Biologi

Prodi Biologi Berdiri Sejak Tahun 1983 dan dahulu prodi ini tergabung dalam Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Sejak tahun 2009, Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA dilebur menjadi 1 menjadi Fakultas Sains Dan Teknologi. Program studi Biologi adalah program pendidikan tingkat perguruan tinggi yang bertujuan untuk mempelajari kehidupan dalam segala bentuknya, mulai dari organisme mikroskopis hingga makhluk hidup yang kompleks. Berikut adalah gambaran umum mengenai program studi Biologi:

Dasar-dasar Biologi:

Program ini dimulai dengan mata kuliah dasar yang mencakup prinsip-prinsip dasar biologi, termasuk biokimia, seluler, evolusi, genetika, ekologi, dan fisiologi. Ini memberikan landasan yang kuat untuk pemahaman lebih lanjut tentang kehidupan dan sistem-sistem biologis.

Cabang-cabang Biologi:

Mahasiswa akan diperkenalkan pada berbagai cabang biologi, seperti: Biologi Molekuler: Studi tentang struktur, fungsi, dan interaksi molekul biologis, termasuk DNA, RNA, protein, dan proses-proses kimiawi dalam sel. Biologi Seluler: Pemahaman tentang struktur dan fungsi sel, serta proses-proses biologis yang terjadi di dalamnya.

Ekologi:

Studi tentang interaksi antara organisme dan lingkungannya, termasuk hubungan antarorganisme, ekosistem, dan konservasi alam. Genetika: Pemahaman tentang prinsip-prinsip pewarisan sifat dan variasi genetik dalam populasi. Fisiologi: Studi tentang fungsi tubuh dan proses-proses biologis dalam organisme hidup.

Evolution:

Pemahaman tentang teori evolusi, seleksi alam, dan sejarah evolusi kehidupan.

Praktikum dan Penelitian:

Mahasiswa akan terlibat dalam praktikum laboratorium dan penelitian ilmiah untuk menerapkan teori yang dipelajari dalam konteks nyata. Ini juga membantu dalam pengembangan keterampilan praktis dan analitis.

Biologi Terapan:

Program studi ini juga memperkenalkan aplikasi biologi dalam berbagai bidang, seperti bioteknologi, kedokteran, farmasi, pertanian, konservasi, dan lingkungan. Ini mencakup pengembangan obat-obatan, pemuliaan tanaman, rekayasa genetika, dan pemantauan lingkungan.

Konservasi dan Lingkungan:

Mahasiswa juga akan mempelajari peran biologi dalam konservasi sumber daya alam, perlindungan lingkungan, dan pemulihan ekosistem yang terganggu.

Keterampilan Komunikasi dan Kolaborasi:

Program studi ini juga menekankan pengembangan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan kepemimpinan yang penting dalam dunia profesional dan akademis.

Pilihan Elektif:

Biasanya, mahasiswa diberikan pilihan untuk memilih mata kuliah elektif sesuai minat mereka, yang bisa mencakup topik-topik seperti neurobiologi, biologi laut, biologi mikroba, atau biologi evolusi lanjutan.

Program studi Biologi memberikan landasan yang kuat bagi lulusan untuk mengejar berbagai karier di berbagai sektor, termasuk penelitian ilmiah, pendidikan, industri farmasi, lingkungan, kesehatan, dan konservasi. Keterampilan analitis, pemecahan masalah, dan pengetahuan mendalam tentang kehidupan membuat lulusan Biologi sangat dicari di berbagai bidang profesional dan akademis. Lulusan ilmu biologi memiliki peluang karier yang luas dan beragam di berbagai sektor industri dan lembaga. Berikut adalah beberapa peluang kerja yang umum bagi lulusan ilmu biologi:

Penelitian Ilmiah:

Banyak lulusan ilmu biologi memilih untuk mengejar karier dalam penelitian ilmiah di universitas, institusi penelitian, atau perusahaan swasta. Mereka dapat terlibat dalam penelitian dasar atau terapan di berbagai bidang biologi, seperti biologi molekuler, bioteknologi, ekologi, atau fisiologi.

Industri Farmasi dan Kesehatan:

Di industri farmasi dan kesehatan, lulusan ilmu biologi dapat bekerja dalam pengembangan obat-obatan, uji klinis, penelitian biomedis, atau produksi produk farmasi. Mereka juga dapat berperan dalam laboratorium diagnostik medis atau menjadi konsultan ilmiah untuk perusahaan farmasi.

Konservasi dan Lingkungan:

Lulusan ilmu biologi memiliki peluang untuk bekerja dalam konservasi sumber daya alam dan perlindungan lingkungan. Mereka dapat terlibat dalam pelestarian habitat, manajemen satwa liar, restorasi ekosistem, atau pemantauan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan dan keberagaman hayati.

Pendidikan:

Banyak lulusan ilmu biologi memilih untuk menjadi pendidik di sekolah menengah atau perguruan tinggi. Mereka dapat menjadi guru biologi, dosen, atau instruktur laboratorium, membantu menyebarkan pengetahuan dan kecintaan terhadap ilmu biologi kepada generasi mendatang.

Industri Agribisnis:

Di sektor agribisnis, lulusan ilmu biologi dapat bekerja dalam pemuliaan tanaman, produksi pertanian, manajemen hama dan penyakit tanaman, atau pengembangan teknologi pertanian yang berkelanjutan.

Industri Makanan dan Gizi:

Lulusan ilmu biologi juga dapat bekerja di industri makanan dan gizi, terlibat dalam penelitian nutrisi, pengembangan produk makanan, atau pengawasan kualitas makanan.

Teknologi dan Inovasi:

Di era modern ini, lulusan ilmu biologi dapat terlibat dalam pengembangan teknologi baru seperti bioteknologi, biologi sintetis, atau bioinformatika. Mereka dapat berkontribusi dalam pengembangan produk-produk inovatif dalam bidang kesehatan, energi terbarukan, atau industri lainnya.

Pemerintahan dan Kebijakan Publik:

Di sektor pemerintahan, lulusan ilmu biologi dapat bekerja dalam kebijakan lingkungan, kesehatan masyarakat, atau konservasi alam. Mereka dapat menjadi ahli penasihat, peneliti, atau administrator program di berbagai departemen pemerintah.

Industri Teknologi dan Biotech Startup:

Lulusan ilmu biologi juga dapat bekerja di perusahaan teknologi atau startup bioteknologi yang berfokus pada pengembangan produk-produk dan solusi-solusi inovatif dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, lingkungan, atau pertanian. Ini hanya sebagian kecil dari berbagai peluang karier yang tersedia bagi lulusan ilmu biologi. Keterampilan analitis, pemecahan masalah, dan pengetahuan mendalam tentang kehidupan memberikan fondasi yang kuat untuk berhasil di berbagai sektor industri dan lembaga.

Salah Satu Unggulan Keilmuan Dari Biologi FST-UIA adalah Bioteknologi, Mikrobiologi, Konservasi dan Ekologi Kelautan. Berikut adalah penjelasan keilmuan tersebut.

Ilmu Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang menggunakan prinsip-prinsip biologi molekuler, genetika, biokimia, dan teknologi untuk memanipulasi organisme hidup atau bagian-bagian mereka untuk menghasilkan produk atau layanan yang bermanfaat bagi manusia. Berikut adalah beberapa konsep dan aplikasi utama dalam ilmu bioteknologi:

Rekayasa Genetika:

Rekayasa genetika merupakan salah satu area utama dalam bioteknologi di mana teknik DNA rekombinan digunakan untuk memanipulasi materi genetik organisme. Ini melibatkan pemotongan, penggabungan, atau transfer fragmen DNA dari satu organisme ke organisme lain untuk menghasilkan sifat-sifat baru atau meningkatkan sifat-sifat yang ada.

Kloning:

Kloning adalah proses membuat salinan identik dari organisme atau fragmen DNA. Kloning digunakan dalam berbagai aplikasi bioteknologi, termasuk produksi protein rekombinan, reproduksi hewan yang diinginkan, dan konservasi genetik.

Pertanian dan Pangan:

Bioteknologi digunakan dalam pertanian untuk menghasilkan tanaman yang tahan terhadap hama, penyakit, atau kondisi lingkungan yang ekstrem. Contohnya adalah tanaman transgenik yang menghasilkan protein pestisida atau tahan terhadap herbisida tertentu. Bioteknologi juga digunakan dalam pengembangan tanaman yang memiliki nilai gizi lebih tinggi atau mampu beradaptasi dengan perubahan iklim.

Kesehatan:

Bioteknologi telah menghasilkan banyak kemajuan dalam bidang kesehatan, termasuk pengembangan obat-obatan bioteknologi seperti insulin rekombinan, vaksin, terapi gen, dan terapi sel. Bioteknologi juga digunakan dalam diagnostik medis, pemetaan genom, dan pemahaman tentang penyakit genetik.

Industri:

Bioteknologi digunakan dalam berbagai industri, termasuk industri farmasi, bahan kimia, energi, dan lingkungan. Contoh aplikasi bioteknologi di industri termasuk produksi enzim, bioplastik, bioremediasi limbah, dan produksi bahan bakar bio.

Konservasi dan Lingkungan:

Bioteknologi digunakan dalam konservasi satwa liar dan lingkungan untuk memulihkan spesies yang terancam punah, mengurangi polusi, dan memperbaiki ekosistem yang terganggu. Bioinformatika: Bioinformatika merupakan bidang yang menggabungkan biologi, komputer, dan ilmu data untuk menganalisis data biologis, seperti data genomik, proteomik, atau struktur protein. Bioinformatika memainkan peran penting dalam pemahaman genom organisme, evolusi, dan desain obat-obatan.

Etika dan Regulasi:

Penggunaan bioteknologi sering kali memunculkan pertanyaan etika dan keamanan. Oleh karena itu, regulasi yang ketat diperlukan untuk memastikan bahwa pengembangan dan penggunaan teknologi bioteknologi dilakukan dengan aman, etis, dan bertanggung jawab.

Ilmu Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme, yaitu organisme kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme ini meliputi bakteri, virus, jamur, protozoa, dan alga mikroskopis. Berikut adalah beberapa konsep dan aplikasi utama dalam ilmu mikrobiologi: Struktur dan Fisiologi Mikroorganisme: Mikrobiologi mempelajari struktur dan fungsi mikroorganisme, termasuk struktur sel, reproduksi, metabolisme, dan interaksi dengan lingkungan mereka. Ini meliputi pemahaman tentang morfologi bakteri, struktur virus, siklus hidup jamur, dan peran fisiologis mikroorganisme dalam ekosistem.

Biologi Molekuler Mikroorganisme:

Mikrobiologi juga mempelajari genetika dan biokimia mikroorganisme, termasuk struktur genom, regulasi gen, ekspresi gen, dan sintesis protein. Ini mencakup pemahaman tentang mekanisme infeksi virus, resistensi antibiotik bakteri, dan sintesis metabolit sekunder oleh jamur.

Ekologi Mikroba:

Mikrobiologi ekologi mempelajari distribusi, interaksi, dan peran mikroorganisme dalam ekosistem. Ini meliputi siklus biogeokimia, transformasi nutrisi, dekomposisi bahan organik, serta hubungan simbiosis dan antagonis antara mikroorganisme dengan organisme lain dan lingkungan. Patogen Mikroba dan Imunologi: Mikrobiologi medis mempelajari mikroorganisme patogen, mekanisme infeksi, dan respons imun terhadap infeksi. Ini mencakup pemahaman tentang penyakit menular, epidemiologi, diagnosis laboratorium, serta pengembangan vaksin dan terapi antimikroba.

Bioteknologi Mikroba:

Mikroorganisme memiliki banyak potensi aplikasi dalam bioteknologi, termasuk produksi antibiotik, enzim industri, bahan kimia, bahan bakar bio, dan makanan fermentasi. Mikrobiologi industri bertanggung jawab untuk mengembangkan proses produksi yang efisien dan ekonomis menggunakan mikroorganisme.

Pertanian dan Konservasi:

Mikrobiologi pertanian mempelajari peran mikroorganisme dalam tanah, nodul akar, dan sistem rhizosfer dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Ini mencakup pemahaman tentang simbiosis mikoriza, fiksasi nitrogen, biopestisida, dan bioremediasi tanah.

Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat:

Mikrobiologi lingkungan mempelajari pengaruh mikroorganisme terhadap kualitas air, udara, dan tanah, serta upaya pengendalian pencemaran mikroba. Ini mencakup pemahaman tentang mikroorganisme indikator pencemaran, penyebaran penyakit melalui air dan makanan, serta manajemen limbah biologi.

Penelitian dan Pengembangan:

Mikrobiologi terus berkembang dengan penemuan baru dan teknologi baru untuk mempelajari, mengisolasi, mengidentifikasi, dan memanipulasi mikroorganisme. Penelitian mikrobiologi mencakup berbagai bidang, seperti genomika mikroba, metagenomika, bioprospekting, dan bioteknologi molekuler. Mikrobiologi memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan, pertanian, lingkungan, dan industri. Ilmu Konservasi Hewan adalah cabang ilmu yang berfokus pada perlindungan dan pemulihan populasi dan habitat hewan yang terancam punah atau terancam. Ilmu ini mencakup berbagai aspek, termasuk ekologi hewan, biologi populasi, genetika, manajemen habitat, kebijakan konservasi, dan interaksi antara manusia dan hewan. Berikut adalah beberapa konsep dan praktik utama dalam ilmu konservasi hewan:

Biologi Populasi:

Ilmu konservasi hewan mempelajari perilaku reproduksi, dinamika populasi, struktur genetik, dan faktor-faktor yang memengaruhi kelangsungan hidup dan reproduksi populasi hewan. Ini melibatkan pemahaman tentang strategi konservasi seperti perencanaan pemeliharaan, pengelolaan habitat, dan reintroduksi spesies.

Manajemen Habitat:

Konservasi hewan memperhatikan perlunya menjaga habitat alami atau habitat yang dikelola dengan baik untuk mendukung kelangsungan hidup spesies. Ini mencakup pemulihan ekosistem, pemantauan dan manajemen kebakaran, manajemen perburuan, penanaman kembali, dan pengendalian spesies invasif.

Genetika Konservasi:

Ilmu konservasi hewan mempelajari keragaman genetik dalam populasi hewan dan pentingnya mempertahankan keragaman genetik untuk kelangsungan hidup jangka panjang spesies. Ini melibatkan prinsip-prinsip seperti pemulihan populasi, manajemen jalan keluar genetik, dan pemuliaan selektif dalam upaya pemeliharaan.

Penelitian Lapangan:

Konservasi hewan melibatkan penelitian lapangan untuk memahami kebutuhan ekologis dan perilaku spesies tertentu, serta dampak intervensi manusia terhadap habitat dan populasi mereka. Ini mencakup pemantauan populasi, pemetaan habitat, dan penelitian perilaku dan ekologi.

Kebijakan dan Hukum Konservasi:

Konservasi hewan juga melibatkan pengembangan kebijakan dan hukum untuk melindungi spesies dan habitat mereka. Ini mencakup pembuatan taman nasional, rezim perlindungan hewan, regulasi perburuan dan perdagangan satwa liar, serta perencanaan tata ruang.

Pendidikan dan Kesadaran Publik:

Konservasi hewan juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konservasi alam. Ini melibatkan program pendidikan, promosi kesadaran lingkungan, tur ke alam liar, dan kampanye perlindungan hewan. Manajemen Konflik: Dalam beberapa kasus, konservasi hewan melibatkan penyelesaian konflik antara kepentingan konservasi dan kepentingan manusia, seperti konflik dengan petani, perburuan ilegal, atau pengembangan infrastruktur. Pendekatan ini mencakup pengembangan solusi berbasis masyarakat, mitigasi konflik, dan advokasi untuk pemeliharaan habitat dan spesies. Reintroduksi dan Penyelamatan: Dalam situasi di mana populasi hewan terancam punah, konservasi hewan dapat melibatkan upaya reintroduksi spesies ke habitat alaminya atau upaya penyelamatan individu melalui penangkaran, rehabilitasi, dan pemulihan. Ilmu konservasi hewan memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem di seluruh dunia. Melalui penelitian, manajemen, kebijakan, dan upaya pendidikan, ilmu ini berusaha untuk memastikan bahwa spesies hewan dapat terus hidup dan berkembang di habitat alaminya.

Ekologi kelautan adalah cabang ilmu ekologi yang mempelajari interaksi antara organisme dan lingkungan di lingkungan laut atau samudra. Ilmu ini memperhatikan struktur dan fungsi ekosistem laut, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati, produktivitas, dan dinamika populasi di perairan laut. Berikut adalah beberapa konsep dan topik penting dalam ekologi kelautan:

Ekosistem Laut:

Ekologi kelautan mempelajari struktur dan fungsi ekosistem laut, termasuk peran organisme dan interaksi antar spesies dalam rantai makanan, siklus nutrisi, dan aliran energi.

Keanekaragaman Hayati:

Ilmu ini memperhatikan keanekaragaman hayati di lingkungan laut, termasuk keanekaragaman spesies, habitat, dan genetik. Penelitian keanekaragaman hayati membantu dalam pemahaman tentang kesehatan dan stabilitas ekosistem laut.

Dinamika Populasi:

Ekologi kelautan mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan, reproduksi, migrasi, dan dinamika populasi organisme laut. Ini melibatkan penelitian tentang respons populasi terhadap perubahan lingkungan, predator-prey interactions, dan kompetisi antar spesies.

Habitat dan Zonasi:

Penelitian ekologi kelautan juga memperhatikan perbedaan habitat dan zonasi ekologis di lingkungan laut, seperti perairan pantai, terumbu karang, laut dalam, dan zona pelagis. Ini melibatkan pemahaman tentang karakteristik fisik, kimia, dan biologis dari setiap habitat, serta adaptasi organisme terhadap kondisi lingkungan yang berbeda.

Interaksi Manusia dan Lingkungan:

Ekologi kelautan mempertimbangkan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan laut, termasuk polusi, penangkapan ikan berlebihan, kerusakan habitat, perubahan iklim, dan peningkatan suhu air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi konservasi dan manajemen yang berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan laut. Pemanfaatan Sumber Daya: Ilmu ini juga mempelajari pemanfaatan sumber daya laut, termasuk perikanan, akuakultur, pariwisata, dan energi laut. Penelitian ini mencakup analisis dampak ekologi dari kegiatan ekonomi, serta pengembangan praktik-praktik yang berkelanjutan untuk pengelolaan sumber daya laut. Perubahan Iklim dan Perubahan Lingkungan: Ekologi kelautan mempelajari dampak perubahan iklim global dan perubahan lingkungan lainnya terhadap ekosistem laut. Ini meliputi penelitian tentang peningkatan suhu air laut, peningkatan tingkat keasaman laut, penurunan ketersediaan habitat, dan pergeseran distribusi spesies.

Konservasi dan Manajemen:

Ilmu ini juga berkontribusi pada pengembangan strategi konservasi dan manajemen yang efektif untuk menjaga keanekaragaman hayati dan keberlanjutan ekosistem laut. Ini melibatkan pembuatan kebijakan, perencanaan tata ruang laut, pembentukan kawasan lindung, dan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Ekologi kelautan memiliki peran penting dalam memahami dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut yang merupakan bagian integral dari keseimbangan ekologi global. Penelitian dan praktik dalam ilmu ini bertujuan untuk melindungi dan memelihara keanekaragaman hayati laut serta menjaga kesejahteraan manusia yang bergantung pada sumber daya laut.

Akreditasi Biologi

Biologi